Ribuan warna pun tunduk;
Setelah hatimu putih sebersih melati
Lalu ketika gerai rambut gadis tepian musi diikat rangkaian bunga seharum makam ibu,
Doa-doa mengalun sesejuk azan subuh yang terucap lewat ribuan pelantang suara di masjid itu
* inilah melati;
Kuberikan dalam nada-nada rindu yang kurangkai dalam sajak putih sesejuk bahasa kias
Tatkala wajahmu tenggorok dalam seraut melati;
Kau katakan cinta itu pada penghabisan mimpi malam lalu
Kepadamukah
Ucapan seputih melati ini kurangkai pada daun telingamu sepeka cinta kita?
Lalu kuletakan kelopak rindu ini di dalam rangkaian melati yang menaburi kerinduan kita
Maka pada ayat-ayat yang berhikayat tentang kebersihan hatimu,
Aku diam dalam kebeningan bungamu,yang mekar di ataa debaran putik-putik cinta kita
Seberapa putih
Cintamu menebarkan harum di dadaku; yang kau siram setelah kau dan aku terkulai di ujung ranting bunga putih dalam debaran hatiku
FebruariĀ 2021
Karya: Arta Bachtiar, S.Pd., M.M.Pd.
Dibaca 84x